Kamis, 21 Januari 2010

Special Song For Super Junior ==> SAPPHIRE BLUE SKY ==> Weird Song from Weird ELF

Ini lagu aq buat bareng temen q... Masih amatir, jadi harap dimaklumin kalo gak sesuai harapan...
Gak sebagus punya ELF Thailand.. Durasinya jga cuma 2 menitan gtu.. Rada minder uplodnya.. T.T

Pokoknya ini lagu special buat Suju deh...
One more.. Saya buat lagu ini pas hujan loh... *kagak nanya!!*

Check this out!! :D


Title: SAPPHIRE BLUE SKY (S.B.S)



Remember ‘bout the first time i knew you
Your voice, your dance, your laugh and tears make me love you
Feel that I’m fly to the sky high
Fly to the Sapphire Blue Sky

[CHORUS]
And now I’m standing here under the rain
Screaming your name
Hope that you can hear me

We’re proud to be Ever Lasting Friends
Proud to love you
Proud to cry for you

And now the flashback is start on my mind
I can hear you, voice of 13 miracle Boys
13eyond your imagination
Fly to the Sapphire Blue Sky

*Back to Chorus*
[BRIGDE]
We don’t know how
We don’t know why
We can’t explain
Why did we love you

*Chorus*


[CODA]
And now I’m standing here under the rain
Screaming your name
Hope that you can hear me

We’re proud to be Ever Lasting Friends
Proud to love you
Proud to cry for you
Proud to love you
As Ever Lasting Friends
Proud to love you now and forever more



http://www.4shared.com/file/194833170/df5b20c8/Sapphire_Blue_Sky_by_HaRow.html


Yang mau denger bisa download... Kalo gak mau juga gak apa... *pasrah*

Kritik dan saran sangat diharapkan :)



Gomawo^^

Jumat, 11 Desember 2009

My 1st FF ==> MY HAPPY ENDING [ CHAPTER 1 ]

Well, sebenarnya ini FF dari FB q... Yah, tpi q upload di sini aja...

Enjoy it... ^^


Di depan gerbang sebuah bangunan yang bertingkat dan mewah, terlihat empat orang berseragam sekolah memperhatikan papan nama yang bertuliskan “TATROUSA High School”

“So, this is Tatrousa High School?!” Tanya taeyon, “lo yakin ini sekolah yang cocok sama kita, kie?”

“Lumayan,” kata Eun Hye menaikkan kaca matanya yang melorot.

“It’s good!!!” sahut Yoona.

“Oh, come on girls! What are you talking about? It’s perect!!” Seru Wookie tak setuju dengan apa yang dikatakan teman-temannya, "sekolah ini punya fasilitas lengkap. Ada lapangan basket, lapangan sepak bola, dan yang paling utama, alat musiknya lengkap banget. Bahkan sampai angklung sekalipun,” Wookie kelihatan sangat bangga.

Author's POV:

angklung?? @.@

Author's POV: end

“Piano?!” Seru ketiga temannya hampir bersamaan.

“Sure…!! Nggak mungkin kan sekolah segede ini ga’ ada pianonya? Lagian gue ga’ bakal ngusulin sekolah ini kalo ga’ ada yang namanya piano. Malahan setiap akhir semester ada kompetisi piano. Udah deh, lo tenang aja.. Gue udah selidiki sekolah ini. Dan semuanya perfect.” Wookie memberi tekanan pada kata ‘perfect’.

*emang dasar pianis...*

“Oh, really?” sahut Eun hye, “let’s see!!!”

Eun hye melangkahkan kaki lebih dulu memasuki halaman sekolah. Kemudian diikuti oleh Yoona, Wookie, dan Tae yon.

“Kaya’nya sekolah ini luas banget. Gimana kalo kita mencar aja? Taeyon, lo sama Yoona kearah sana, trus gue sama Eun hye ke sini,” Wookie menunjuk dua arah yang berlawanan.

“Oke! Kita pergi yuk, taeyon!” kata Yoona beranjak pergi sambil menarik tangan Taeyon.

“Sepuluh menit lagi kita ngumpul di sini. Oke?!” teriak Wookie membuatnya diperhatikan beberapa anak yang lewat. Taeyon mengacungkan jempolnya tanda setuju.

Tanah milik SMA Tatrousa sangat luas. Bangunannya ada dua, Berbentuk persegi panjang dengan lapangan di bagian tengahnya dan yang satu berbentuk L. Masing-masing memiliki tujuh lantai. Di samping bangunan berbentuk L terdapat lapangan sepak bola, bersebrangan dengan aula yang bisa digunakan untuk bermain basket. Lapangan yang terletak di tengah bangunan berbentuk persegi panjang biasa dipakai untuk upacara. SMA Tatrousa juga mempunyai taman kecil diantara kedua gedung. Taman ini mempunyai rumput hijau yang sangat subur dan dihiasi bunga mawar berwarna-warni. Banyak siswa yang menghabiskan waktu di taman ini.

“Gimana? Keren kan?!” Tanya Wookie ketika mereka sudah berkumpul.

“Iya. Keren banget… Hebat lo, kie!!!” Taeyon memuji Wookie dan menepuk bahu kirinya, “O ya, tadi gue udah liat daftar pembagian kelasnya. Dan kita sekelas lagi, di kelas 10-B.”

“Wah, dari SD, mmm… Maksud gue Tk, kita sekelas terus ya? Kok bisa gitu ya?” kata Eun Hye ceria.

“Iya, ya?! Ini kebetulan yang sangat kebetulan!!”

Kemudian terdengar bunyi bel yang sama seperti bel di bandara. Setelah bel itu, terdengar suara wanita yang memerintahkan seluruh siswa untuk masuk ke kelasnya masing-masing.

Mian..
This is my first FF...
Mian kalo geje... >.<

sbenernya gak rela wookie di pgl 'kie' gtu.. Tpi bingung, nyingkat nama"a gmana...
@.@

Kritik n saran siap q terima..
N kalo bisa.. Tolong ksih ide tentang lanjutan ceritanya ya...
N judulnya udh cocok atw blm??
Comment ya, chingu!
Gomawoyo
^.^

Rabu, 11 November 2009

Wawancara Sama Orang India!!

Hari ini ada kan ada sosialisasi tentang 'Cambrige Test' gitu di sekolah... Buat guru" B.Inggris lah tu.. Nah, yg ikut tes ini tuh ada yg dari India.. Jdi aq ikutan anak journalist dari WEB Sekolah wawancarai tuh orang India...

Aduh, canggih bgt dah nih org... Bhasa Inggrisnya gampang dimengerti... Dia jga gak sok2 ngomong kaya' Native Speaker gitu... Dia santai bgt dah... Aq yg nanya" jdi ikutan santai... Pdhal awalnya aq tuh gugup bgt.. Smp rasanya jantung q mau lompat keluar... *alay ah* Hahaha :D

Seru bgt ngomong ma dia.. Asiik nih kalo dia jdi guru b.Inggris q.. Mana ramah lagi... Trus, kalo senyum maniiiiiss bgt.. :)

Pas udah selesai, kan kami salaman tuh ma dia.. Pas aq jabat tangannya, dia tegas bgt tuh genggam tangan q... Keren dah nih org... Salut aq... :D
Btw, aq ktmu ma guru b.Ing smp q... Beliau msh mengingat nama q... Ah, senangnya.. :)

Kamis, 22 Oktober 2009

Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda? hmmm..lupa-lupa ingat. Ada hubungannya dengan sumpe' lo ga ya. Jelas tidak ada. Lalu, ada kaitannya dengan tanggal 28 Oktober 1928? Ada.

Ya, karna tanggal 28 Oktober telah ditetapkan sebagai hari Sumpah Pemuda. Salah satu dari 3 butir deklarasi itu adalah mengenai bahasa. Karna saat itu bahasa Indonesia diresmikan menjadi bahasa negara dan menjadi bahasa persatuan dari sekian ratus bahasa daerah.

Tapi kira-kira tau nggak apa sih yang dinamakan bahasa Indonesia itu. Pasti kebanyakan kita tau-nya bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dimodifikasi, dicampur dengan bahasa-bahasa serapan dari berbagai daerah dan dari bahasa asing, kemudian dibakukan.

Trus dari manakah bahasa Melayu itu? Apakah bahasa Melayu emang udah dituturkan oleh etnis Melayu sejak berabad-abad lalu? Padahal etnis Melayu sendiri hanya sebagian kecil saja dari ratusan etnis di nusantara.

Kira-kira gimana ya ceritanya?

Gini nih cerita. Oya, bahan artikel ini saya ambil dari berbagai sumber lain (Antara, Kompas, dll) yang saya coba tuturkan dengan gaya saya sendiri (yaitu gaya bebas dicampur gaya dada Smile).

Menurut Prof. Dr. Harry Truman Simanjuntak seorang arkeolog ternama dan yang juga Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI), bahasa Melayu dan ratusan bahasa daerah lainnya di nusantara sebenarnya berakar dari bahasa Austronesia yang mulai muncul sekitar 6.000-10.000 tahun lalu. Penyebaran penutur bahasa Austronesia ini merupakan fenomena besar dalam sejarah umat manusia karena sebagai suatu rumpun bahasa, Austronesia merupakan yang terbesar di dunia, meliputi 1.200 bahasa dan dituturkan oleh hampir 300 juta populasi. Masyarakat penuturnya tersebar luas di wilayah sepanjang 15 ribu km meliputi lebih dari separuh bola bumi, yaitu dari Madagaskar di barat hingga Pulau Paskah di ujung timur, dari Taiwan-Mikronesia di utara hingga Selandia Baru di selatan. Coba bayangkan.

Mengenai asal-usul penutur Austronesia tersebut, ada beberapa hipotesa yang dijadikan rujukan, tapi yang umum diterima adalah bahwa asal leluhur penutur Austronesia adalah Formosa (Taiwan) atau model "Out of Taiwan". Pakar linguistik yang paling lantang menyuarakan pendapat bahwa asal-ususl penutur Austronesia adalah dari Taiwan adalah orang yang bernama Bang Robert Blust. Bang Blust ini udah sejak tahun 1970-an (udah pada lahir belum?) mencoba merekonstruksi silsilah dan pengelompokan bahasa-bahasa dari rumpun Austronesia misalnya kosakata protobahasa Austronesia yang berkaitan dengan flora dan fauna serta gejala alam lain. Selain itu si abang ini juga menawarkan rekonstruksi pohon kekerabatan rumpun bahasa Austronesia dan perkiraan waktu pencabangannya mulai dari Proto-Austronesia hingga Proto-Oseania

Menurut Bang Robert ini, para leluhur ini awalnya berasal dari Cina Selatan. Dan karena mungkin bosan di sana, lalu bermigrasi ke Taiwan pada 5.000-4.000 SM. Walaupun demikian akar bahasa Austronesia sendiri baru muncul beberapa abad kemudian di Taiwan. Beberapa kosakata yang dapat direkonstruksi dari bahasa awal Austronesia yang dapat dilacak antara lain : rumah tinggal, busur, memanah, tali, jarum, tenun, mabuk, berburu, kano, babi, anjing, beras, batu giling, kebun, tebu, gabah, nasi, menampi, jerami, hingga mengasap.

Para petani purba di Taiwan ini berkembang cepat dan lalu terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok yang hidup terpisah dan bahasanya menjadi berbeda-beda dan setidaknya kini ada sembilan bahasa yang teridentifikasi sebagai bahasa formosa. Dari Taiwan, mulai sekitar 4.500 - 3.000 SM, salah satu kelompok dari leluhur ini memisahkan diri dan bermigrasi ke selatan menuju Kepulauan Filipina bagian utara. Di sini muncul-lah cabang bahasa baru yaitu Proto-Malayo-Polinesia (PMP) yang bukan Pendidikan Moral Pancasila

Penutur bahasa PMP ini orang-orangnya juga bosenan. Pada 3.500 - 2.000 SM mulai migrasi lagi. Kali ini yang dituju adalah ke selatan melalui Filipina Selatan menuju Kalimantan dan Sulawesi serta ke arah tenggara menuju Maluku Utara. Proses migrasi ini melahirkan jabang bayi cabang baru dari PMP yaitu Proto Malayo Barat (PWMP) di kepulauan Indonesia bagian barat dan Proto Malayo Polinesia Tengah-Timur (PCEMP) yang berpusat di Maluku Utara.

Karena masih ingin beredar, maka pada 3.000-2.000 SM leluhur yang ada di Maluku Utara bermigrasi ke selatan dan timur dan mencapai Nusa Tenggara (sekitar 2.000 SM), yang kemudian memunculkan bahasa Proto Malayo Polinesia Tengah (PCMP). Yang bermigrasi ke timur mencapai pantai pantai utara Papua Barat dan melahirkan bahasa-bahasa Proto Malayo-Polinesia Timur (PEMP). Si penutur PEMP ini-pun melakukan migrasi arus balik (ga cape-cape ya) menuju Halmahera Selatan, Kepulauan Raja Ampat, dan pantai barat Papua Barat yang kemudian muncul bahasa yang dikelompokkan sebagai Halmahera Selatan-Papua Nugini Barat (SHWNG). Selain itu ada kelompok lain dari penutur PEMP ini bermigrasi ke Oseania dan mencapai kepulauan Bismarck di Melanesia sekitar 1.500 SM dan memunculkan bahasa Proto Oseania. Wuihhh..udah banyak banget cabangnya. Trus gimana dengan di Indonesia bagian barat.

Nah, setelah sempat menghuni Kalimantan dan Sulawesi, pada 3.000-2.000 SM, para penutur PWMP (Proto Malayo Barat ) bergerak ke selatan, bermigrasi ke Jawa dan Sumatera. Penutur PWMP yang asalnya dari Kalimantan dan Sulawesi itu lalu bermigrasi lagi ke utara antara lain ke Vietnam pada 500 SM dan Semenanjung Malaka. Menjelang awal tahun Masehi, penutur bahasa WMP juga menyebar lagi ke Kalimantan sampai ke Madagaskar.

Menurut Daud A Tanudirjo (jelas seorang arkeolog bukan pelawak), bentuk rumpun bahasa Austronesia ini lebih menyerupai garu daripada bentuk pohon. Karena semua proto-bahasa dalam kelompok ini, dari Proto Malayo Polynesia hingga Proto Oseania menunjukkan kesamaan kognat yang tinggi, yaitu lebih dari 84 persen dari 200 pasangan kata. Sehingga hampir seluruh kawasan nusantara bahkan sampai ke kawasan negeri-negeri tetangga dan masyarakat kepulauan Pasifik dan Madagaskar menuturkan bahasa yang asal-muasalnya merupakan bahasa Austronesia. Kecuali masyarakat yang ada di pedalaman Papua dan pedalaman pulau Timor yang bahasanya lebih mirip dengan bahasa pedalaman Australia.

Bahasa Indonesia sekarang ini sudah sangat kompleks karena penuturnya tidak hanya hidup dengan sukunya masing-masing dan beradaptasi dengan rumpun bahasa dunia lainnya seperti dari India, Arab, Portugis, Belanda dan Inggris.

Lalu akan kemanakah arah perkembangan bahasa Indonesia. Apakah akan tetap eksis dan bahkan bisa 'mengalahkan' bahasa Inggris, misalnya. Atau malah menghilang karna proses dis-integrasi bangsa (seperti yang terjadi dengan Timor Leste?). Jangan ah. Mari kita tetap bersatu. Apa-pun etnismu. Apapun bahasa daerah-mu. Apapun warna kulit-mu. Apa-pun agama-mu. Apapun suku-mu. Apapun template blog-mu. Mari tetap senantiasa menyuarakan :

Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa : I....N....D...O...N....E....S....I....A !!!

West Papua province in the map of Indonesia